Heran melihat orang2 melakukan sesuatu atas nama mitos. Melakukan suatu perbuatan, menghindari sesuatu, percaya dan meyakini cerita orang tua. Ketika ditanya mengapa mereka menjawab, ''katanya'' atau ''menurut..'' atau ''dulu..'' atau kata bertanda kutip lainnya.

Saya teringat sebuah iklan berlangganan sms di tv. Katanya orang itu tidak cocok kerja di air karena bla bla bla.

Lucu rasanya melihat orang yang bermain dengan tanggal lahirnya lalu membenarkan permainannya. Bukankah orang bisa menjadi sukses dan ahli dengan suatu keahlian bila dia bersungguh sungguh dengan keahlian atau pekerjaan itu ?

Saya pernah mendengar bahwa orang bisa merubah nasibnya, nasib yang dicatat oleh Sang Maha Esa sejak lahir, tentunya dengan berdoa dan bersungguh sungguh. Bukan dengan cara bertanya ke dukun atau mempercayai dalih2 yang katanya berasal dari bibir orang orang pintar

Mitos yang slalu dibawa orang dengan keyakinannya sendiri membuatnya menjadi seorang yang idealis karna mitos itu sendiri. Sehingga dalam beberapa hal ada suatu penyesuaian dengan cara mereka.

Menyedihkan, sebuah kata hati dari beberapa orang yang memperhatikan kehidupan orang2 yang terbelengu dengan kepercayaan turun temurun ini.

Disaat zaman berlari dari sebuah level ke level yang lebih tinggi orang2 itu masih saja berfikir primitif. Mencoba mempertahankan suatu keyakinan tanpa alasan yang jelas. Yang mereka tahu keyakinan itu benar tanpa berfikir kenapa itu benar. Orang2 tersebut sedikit tertinggal langkah dengan orang yang membuka fikiran mereka.