Amarah..
Sesuatu yang kekal dalam diri manusia
Mengobrak abrik segala dinding putih di balik dada, pikiran dan jiwa
Mengunyah ngunyah keteguhan yang termentahkan

Di depan mata yang menyimpan air mata ini aku tercengang diam diam
Sebab saat ini senyumku begitu ramah

Di sebuah ketika yang berlalu
Apa yang tervisualisasikan saat ini merupakan sampah

Semua yang tak terbantahkan
Harus tersimpan rapi hingga berdebu selama lamanya
Karena ketenangan kotor ini mesti terjaga

Hingga sang saga turun
Dan mencabut nafasmu
Dengan nafas dendamku