''Apa yang kau tunggu api?
Jariku sudah melangkah.''
Kata yngwie dengan sorot matanya yang gagah

Api merespon, ''Aku takkan menyusulmu, karna aku tau jari jarimu lebih cepat dariku. Aku takkan mungkin memangsamu. Karena aku tak bisa meraihmu. sekiranya aku ingin tahu, diman kau diberkahi jari itu?''

''kau salah api, ini bukan tentang jari, ini tentang diriku yang telah diterpa waktu dalam belajar dan berlatih. Ketika kau bermain dengan jariku kau sedang bermain denganku wahai api, kau sedang menguji kesetiaanku terhadap apa yang aku bangun selama ini.''