Kicau burung menemani soreku
Seperti melantunkan sebuah lagu
Telingaku terhibur oleh iramanya


Biasan sang senja mengenaiku
Menghalangi tatapanku
Dari halaman rumah ini..

Halaman dimana aku bermain ketika tubuhku masih mungil..
Ketika masih berwajah kepolosan..
Sungguh bingkai yang indah di dalam kepalaku


Aku bermain..

Aku tertawa..

Aku berimajinasi..

Dan masih banyak lagi..


Namun hanya beberapa ini yang kuingat dengan mudah..
Mungkin karena kebahagiaan ini adalah sesuatu yang kuat dalam ingatan manusia..

Sesuatu yang pernah teralami, selalu saja tergambar kembali..
Saat halaman ini memperlihatkan masa lalunya dikepalaku..


Bermain..

Tertawa..

Berimajinasi..


Aku tersenyum saja mengingat semua itu :-)


Ingin rasanya kembali ke tubuh mungil itu..
Ingin rasanya tertawa tanpa beban seperti itu..
Ingin rasanya menghias hidup dari awal lagi..


Namun . . . .


Manusia bukanlah pemegang jam kehidupan..
Jam yang takkan pernah memutar setiap detiknya..

Aku yang berwajah polos dan bertubuh mungil itu sudah tiada..
Dan siapapun diriku di masa depan sama sekali tidak ada..

Hanyalah diriku sekarang yang ada..
Satu-satunya kenyataan yang dapat kuterima..






*Motongkad 14 maret 2010