Keterangan gambar: Arrangement in Grey and Black No 1 (1871) - James Mcneill Whister

Apakah semua indera yang melekat pada tubuh kita memiliki kesetaraan? Apakah mereka menerima keadilan? Apakah tidak ada yang namanya hierarki? Apakah tidak ada namanya stratfiikasi bagi panca indera manusia?

Tapi Leonardo da Vinci tidak bersepakat. Da Vinci berkata, bahwa di antara semua indera, yang peling krusial merupakan mata. Selanjutnya telinga, penciuman, pengecap, lalu peraba. Dengan itu ia memproklamirkan bahwa seni lukis adalah seni terluhung. Sebab berkaitan langsung dengan indera penglihatan manusia. Yang kedua, barangkali adalah seni musik. (Meskipun kita juga bisa bertanya pada da Vinci, bukankah hari ini orang lebih gemar menikmati musik daripada lukisan?)

Bahkan bila kita terdesak pada satu insiden yang tak bisa dihindari, sehingga harus memilih salah satu indera untuk diselamatkan, maka kita bisa dapatkan jawaban pasti. Bila mata dan telinga atau mata dan indera penghidu dipertaruhkan, kita selalu akan memilih yang pertama.

Dari Islam kita seringkali mendengar: “Apa yang kau dengar adalah fitnah, yang kau lihat ada fakta.” Di sini, seolah-olah kebenaran dikooptasi oleh indera penglihatan saja. Segala persepsi inderawi yang hadir tanpa perantara mata hanyalah informasi yang tak bisa melegitimasi kebenaran.

Padahal menurut Oliver Sacks (seorang psikiater yang senang mengurus kasus-kasus ganjil), berkata bahwa manusia sesungguhnya tidak sungguh-sungguh melihat dengan kelopak netra, melainkan dengan otak. Dan seringkali, penglihatan otak jauh lebih berperan ketimbang penglihatan mata.

Leaman pernah ketemu dengan seorang pasien yang sudah buta, seorang perempuan renta, namun mengaku seringkali dihinggapi mimpi dalam keadaan sadar. Ia terkadang melihat visualisasi di mana anak-anak bermain di tangga, warna-warna yang terang, juga wajah-wajah yang pernah ia kenal maupun yang tak ia kenal. Wanita itu telah menjadi buta nyaris setengah usianya. Telah lama ia tak melihat persepsi visual. Tapi kali ini, entah mengapa ia mengaku bisa melihat jauh lebih jelas dan terang benderang. Tapi, matanya tetap tidak berfungsi.