Beberapa hari lalu seorang kawan mengajak saya untuk shalat traweh di masjid samping kantor walikota Bandung. Saya tidak bisa berhubung ada agenda. Ternyata yang menjadi imam adalah Muzzamil. Saya sudah lama melihat wajahnya berseliweran di media sosial. Pernah juga ketika lagi jalan-jalan bersama Lina, kami berpas-pasan di jalan, Muzzamil lagi mengandeng istrinya yang diselimuti cadar.

Pengakuan kawan saya, seisi masjid menangis ketika diimami oleh Muzzamil. Muzzamil pun sebagai imam, sempat terhenti sejenak merapal pasal-pasal Quran, ia juga ikut menangis. Mungkin karena ikut haru dengan badai tangis di belakangnya.

Tapi kenapa murotal Quran bisa menginduksi haru, gelembung emosional, ke dalam dada para pendengarnya? Konon ketika Umar bin Khattab hendak menjagal Rasul, dia mengurungkan niat setelah mendengar nyanyian kitab suci yang merdu.

Beberapa orang berspekulasi. Karena al-Quran adalah mukjizat, makanya hati kita dipenuhi haru ketika membacanya dan mendengarnya. Bahkan konon ada orang yang masuk Islam hanya gara-gara mendengar suara azan.

Penjelasan paling memadai bagi saya, karena pembacaan ayat Quran menggunakan tangga nada tertentu. Saya pelajari itu ketika menonton tutorial pembacaan ayat oleh Muzzamil dari akun youtubenya. Beberapa langgam bacaan menggunakan tangga nada pentatonik, bahkan ada yang pakai do-re-mi-fa-so-la-si-do. Konon katanya doremi tadi berasal dari huruf Hijaiyah, yakni Dal ra’ mim fa’ sad lam sin dal.

Maka menjadi masuk akal bagi saya. Saya tidak mengerti misalnya lagu Bella ciau bahkan tak tahu itu dari negeri mana. Tapi perasaan saya seolah didesak oleh rasa haru yang heroik. Saya bahkan tak mengerti instrumen yang dinyanyikan oleh jemari Chopin tapi bisa saya rasakan nuansa kebingungan emosi, kerawanan hati, atau suasana malam hari yang jernih tapi penuh tanda tanya dari nada-nadanya.

Musik barangkali memang bahasa universal umat manusia. Konon juga ketika dinyanyikan dengan nada indah, tumbuhan bisa tumbuh dengan lebih baik. Bayi yang didengarkan lagu-lagu Mozart bakal menjadi pintar. Musik adalah konduktor yang dapat menghantarkan panas atau getaran elektrik emosi dari satu palung batin ke batin orang lain.