(The-False-MirroAr-1928-Rene-Magritte)
Bagaimanakah cara untuk
menjadi peramal yang ulung (superforecaster).
Philip Tetlock barangkali punya jawabannya. Ketika dia mengajak hampir 300
orang untuk menjawab sekitar 80.000 prediksi, dia menemukan fakta bahwa para
peramal tersebut bahkan tidak lebih baik dari seekor simpanse yang melempar
panah ke papan dart. Kita memang tukang ramal yang buruk. Tapi kenapa itu bisa
terjadi?
Meskipun tidak semua, hanya
sebagian kecil peramal yang punya tingkat akurasi yang tinggi atas
pertanyaan-pertanyaan tersebut. Segelintir orang itulah yang oleh Tetlock
disebut superforecaster (peramal
ulung).
Seorang demokrat akan
berkata bahwa ramalan mereka pasti tepat. Dan seorang republikan akan membidas
bahwa prediksi mereka jauh lebih baik. Setiap puak selalu punya cadangan
imajinasi yang ingin mereka percayai kebenarannya. Sayangnya kedua kelompok itulah
yang termasuk kalah dalam kompetisi melempar panah ke papan dart.
Sebab seorang superforecaster kata Tetlock bukanlah
seorang yang punya afinitas ideologis-politis, tapi mereka yang berpikiran jauh
lebih moderat. Kunci dari memprediksi masa depan dengan lebih akurat adalah
keterbukaan pikiran dan keterbukaan pengalaman dan keterbukaan atas kekeliruan.
Keterbukaan adalah prasyarat menggusah bias dalam kognisi manusia.
Tidak heran kenapa nubuat
Hitler tentang supremasi rasisme ternyata patah di pertengahan abad ke-20
kemarin. Juga nubuat Marx tentang punahnya negara dan bangkitnya Internasionale
(dengan huruf I kapital) tak pernah terjadi—buruh justru lebih loyal kepada
negara bangsa. Prediksi yang bersifat ideologis, mengandung banyak bias dan
cacat tatap yang dapat patah dalam banyak kesempatan.
Tetlock menggunakan hipotesa
Fermi untuk membangun prediksi yang paling mendekati akurasi. Bagaimanakah kita
mengetahui lokasi setiap partikel dan gerakan setiap partikel? Jika kita tahu
semua jawaban atas soal di belakang tadi, sudah barang tentu kita bisa
memprediksi setiap lokasi partikel di masa depan serta setiap pergerakannya.
Kunci untuk menjadi peramal
ulung adalah mencoba menjadi spesifik sebisa mungkin. Tengoklah ketika iPhone
pertama kali meluncur di ruang publik. Gates berkata bahwa iPhone tidak akan
mengalami keuntungan signifikan. Apakah ukuran dari signifikansi yang disebut
Gates? Apakah 20%, atau 80%? Gates terlalu abstrak, tidak spesifik.
Ketika kita ingin
memprediksi sesuatu, derivasikan pertanyaan besar yang abstrak menjadi
pertanyaan-pertanyaan kecil yang sangat spesifik. Dengan begitu, upaya
menelusuri probabilitas masa depan bisa lebih mudah.
0 Komentar