(A Collective Farm Girl on a Bicycle (1935) - Aleksandr Deineka)
Fakta statistik menunjukan
bahwa perempuan hidup enam sampai tujuh tahun lebih lama ketimbang laki-laki.
Pada 2015, “Lance” menerbitkan
artikel bahwa laki-laki di negara kaya berisiko dua kali lipat lebih cepat
wafat daripada perempuan. Dalam terminologi Susan Pinker, ini disebut sexual paradox. Di manapun kita pergi,
supermarket, kelompok diskusi, atau tempat publik lain, jumlah perempuan
ketimbang laki-laki adalah tiga banding satu.
Sampai satu ketika, Susan
Pinker mengetahui bahwa terdapat satu tempat yang mana usia laki-lakinya bisa
umur panjang, setara dengan harapan hidup perempuan. Tempat itu bernama
Sardinia, salah satu desa di Italia yang berada di garis mediteranian dunia.
Kota itu punya arsitektural yang elok dan padat sebab jalanan dan rumah berada
berdekatan. Setelah diteliti oleh Susan Pinker, genetika memainkan peran 25%
dalam harapan hidup dan 75% sisanya adalah lifestyle
mereka.
Warga di desa Sardinia punya
polah hidup yang aktif dalam bersosialisasi. Inilah postulat dasar dari gagasan
Pinker, bahwa membangun kehidupan sosial yang baik adalah kunci agar punya
keuntungan umur dari sepuluh sampai lima belas tahun lebih panjang. Orang yang
demensia, lanjutnya, punya kehidupan sosial yang tidak aktif. Dengan kata lain,
kehidupan sosial yang bagi akan memperbaiki kualitas ingatan.
Namun kiwari, ketika media
sosial menjamur dalam kehidupan digital, menyusun kehidupan sosial justru lebih
sulit. Di sini kita perlu menelisik dengan ironi frasa “sosial” dalam media
sosial. Pinker berkata, bahwa ketimbang berbicara di ruang publik digital,
interaksi offline jauh lebih penting.
Komunikasi face-to-face dapat
melepaskan neurotransmitter yang meningkatkan level kepercayaan, mengurangi
stress, membunuh rasa sakit, dan menginduksi rasa bahagia. Berjabat tangan dan
memberi tos dapat melepas oxitosin yang meningkatkan level kepercayaan dan
mengurangi level kortisol sehingga stress berkurang.
Kembali ke awal, perempuan
berumur panjang karena otak mereka memang ditakdirkan dengan kemampuan
komunikasi interpersonal (lebih lanjut bisa dibaca di Why Boy Don’t Listen & Why
Girl Cant Read Maps?” karya Allen & Barbara). Perempuan punya kecenderungan
lebih tinggi berbicara face-to-face daripada
laki-laki.
Gagasan Susan Pinker menjadi
urgen. Modernisasi dan digitalisasi peradaban telah
membawa satu anomali baru disebut Paradoks Kemajuan. Sebagaimana ujar Mark
Manson dalam Everything Fucked, hari
ini memang kita tinggal dalam dunia yang lebih berkelimpahan, tapi juga paling mungkin bagi setiap orang untuk membunuh dirinya
sendiri. Sebab manusia modern hari ini tidak lebih bahagia daripada zaman
sebelumnya, kita terkungkung dalam isolasi sosial yang kita ciptakan sendiri.
Pinker berkata, isolasi sosial adalah risiko kesehatan paling berbahaya, dia musuh besar yang harus kita lenyapkan. Kesepian dan melankolia merupakan onak dalam kemajuan peradaban umat manusia hari-hari
ini.
0 Komentar