Kau bisa pergi ke tempat paling sunyi di
bumi. Menghilang dari peradaban. Berharap selamanya ditemukan. Kau bisa
mengganti identitas KTP, mengubah warna rambut, pindah negara, dan berganti
nama. Tapi ke ujing dunia mana pun kau pergi, kau tahu kau tidak bisa lari dari
dirimu sendiri.
Barangkali karena itu kelupaan bisa saling
bertukar dengan kebahagiaan. Hanya ada sedikit tempat di mana kau bisa terbenam
dalam kelupaan semacam itu. Kau menyebut tempat tersebut sebagai “Gua Hira”.
Dalam perjalanannya, Gua Hira itu selalu
berganti rupa. Ia bisa menjadi ruang tamu di mana kau duduk pada sore hari di
sofa berkepala garuda. Ia bisa berupa beranda di mana kau berselonjor kaki ke
pagar almunium lantai dua sembari melihat pohon-pohon kelapa di seberang jalan
saat pagi datang terlambat. Ia bisa pintu rumah di samping pohon mangga di mana
kau pernah mencuri ciuman pertama.
0 Komentar