tidak akan lagi layung senja mendarat
di kaca jendela kereta yang memantulkan
wajahmu dalam perjalanan menembus lebat salju
sebab gedung sinema itu sudah terbakar,
lelatu melayap sebagai kupu-kupu abu, dan
tubuhmu melintang keluar disambut maut.
jiwamu terbang ke sungai bima sakti yang bersih,
lindap bersama gemintang yang menyala di mata saya
tidak akan lagi bisa kubawa kimonomu
ke Tokyo sebagai juru rawat atau kerja apa
saja yang membuatmu jauh dari wanita yang
menyebutmu tidak waras
jerit kengerian menusuk dada saya yang sunyi dingin
sebab di antara paru-paru udara butir-butir
salju menyatu dengan debu
dan tidak akan lembap mendarat di mataku
sebelum kematian itu, aku bersyukur dengan kejam,
sebab baru saja cintaku berhenti bergema pada tubuhmu
*Ditulis setelah membaca Snow Country, novel Yasunari Kawabata, 21 November 2019
0 Komentar