Impression, Sunrise (1872) - Calude Monet


Mimpi, ambisi, harapan, cita-cita, dan fiksi-fiksi lainnya diciptakan agar kita ga bosan-bosan amat menanti ajal

 

Kepompong tidak perlu berteriak ke dunia kalau dia sebentar lagi jadi kupu-kupu. Kebenaran tumbuh diam-diam, tidak berisik.

 

Salah satu syukur tiap kena musibah adalah diberi kesempatan menyeleksi teman yang toksik. Bukan mengeleminasi pertemenan, tapi mengurangi investasi energi ke mereka yang bisa berbagi kegembiraan tapi nda bisa mengapresiasi penderitaan orang lain.

 

Menulis puisi seperti bermain rolet rusia; kau tak tahu kata mana yang akan memecahkan otak pembaca

 

Tuntul = hangat dan sakral dalam dada yang selalu lupa cara padam

 

Kenapa instagram seperti kompetisi siapa paling bahagia di hidup ini?


Kenapa kita selalu kekurangan dalam balas budi dan selalu berlebihan dalam balas dendam? Selalu kurang memberi tapi selalu ingin lebih dalam menerima?

 

Memberi dan menerima maaf adalah perang paling sederhana melawan ego sendiri


Vox netizen vox dei

 

Saat-saat begini, hanya social distancing hal paling sosial yang bisa kita lakukan


Tidak menjawab tanya adalah jawab yang kerapkali lebih kuat dari yang kita harapkan.


Pengobranan gugur dengan sendirinya ketika dihitung dengan angka. Dalam revolusi dan cinta: kita melihat matematika tidak bekerja.


Kemarahan adalah topeng rasa takut

 

Kalau Senin dan kapitalisme bertengkar, siapa yang akan menang?

 

B E R H A L A

Aku ingin terus menyebut namamu

dalam doa dan

dalam doa dan

dalam doa…

sampai nanti tuhan

bingung apa aku lagi menyebutmu

atau

            lagi

                        menyebut-

                                                Mu?

 

Ada seseorang yang disiksa rasa bersalah yang datang dengan kedok minta maaf. Lalu sadar, memafkan dan membebaskan seseorang dari rasa bersalah adalah dua hal berbeda.

 

Tahajud adalah jarak paling dekap dengan urat nadi tuhan

 

Orang-orang Indonesia mungkin perangainya ramah-ramah, tapi jadi toksik gara-gara headline berta yang naujubilah.

 

Kelemahan terbesar media sosial: setiap orang berpura-pura tangguh untuk tidak jadi diri mereka sendiri.

 

Cara paling tidak sopan memperlakukan teman baik Anda: memberi pujan berlebihan

 

Saya ingin tinggal di negeri di mana politisi selalu menepati janjinya

 

Kebenaran tidak bicara dengan lidah yang fasih. Ia agak diseleksia, ia bicara dengan gugup, gagap, dan terbata-bata.

 

T H U K U L

Kapan kau pulang

dari kehilangan

kapan negara pulih

dari kelupaan

 

Bukankah mereka yang menolak valentine juga lagi mengekspresikan rasa cintanya terhadap agama dengan tangan terkepal? Mereka yang menolak juga sebenarnya lagi merayakan valentine.


Air mata tak punya jenis kelamin, tidak punya tempat kelahiran, tidak punya KTP, air mata tidak berbendera, tak mengenal di mana tanah airnya, tak beragama, tak berwarna kulit, tak bersuku, tak bernama, tak bermerk: ia tak punya identitas.

 

Diriku benang kusut raksasa yang setiap kali kumasuki selalu membuat tersesat hingga keluar sebagai orang yang tak lagi sama.

 

Kesetiaan adalah mata uang di tengah hari-hari sulit. Di luar itu: hanya kemiskinan-kemiskinan

 

Persatuan yang keropos di bangun atas dasar kebencian yang sama

 

Mereka yang melawan benci dengan benci, diam-diam tanpa disadar, lagi bekerja sama membangun api yang bakal melumat mereka sendiri.

 

Jangan kecewa bila doa-doamu delay. Tuhan lebih tahu di mana dan kapan waktu paling tepat menjawabmu. Kita tahu, jawaban tergesa-gesa adalah yang paling kerap disesali.

 

Kita pernah kecewa, karena percaya yang kita titip justru tidak dihormati orang yang paling kita peduli. Kecewalah secukupnya. Setelah itu, beri terima kasih kepada luka. Sebab kita akhirnya tahu di luar sana, ada yang lebih pantas melindungi segala yang kau yakini dan percaya.

 

Tak perlu buru-buru. Hanya karena teman sudah di garis akhir lebih dulu, bukan berarti kita berada di lintasan yang sama. Setiap orang punya perlombaannya masing-masing, dengan aturan berbeda-beda, dan peta nasib yang tak sama.

 

Kata-kata adalah luka paling betah

 

Bukan orang Papua, tidak pernah interaksi langsung dengan keseharian sosial Papua, lalu dengan motif tersembunyi NKRI tanpa syarat berupaya membujuk agar Papua tetap bagian Indonesia = “toxic positivity”


Filsafat bertele-tele

Puisi terlalu singkat

Persamaan keduanya:kebenaran tiba tanpa rencana


Kita mengkritik & membenci orang lain suapaya lupa dengan kekurangan sendiri

 

Nietzche adalah psikiater bagi kesunyiannya yang telah ia personifikasi


Kata-kata terlalu banyak untuk kebenaran yang terlalu sedikit.


Semua kehilangan akan masuk akal pada waktunya


Setiap kesunyian itu unik sekali ternyata

 

Senang sekali bisa dipahami tanpa perlu menjelaskan banyak hal

 

Perlu kehilangan banyak hal buat menyadari kita tidak butuh banyak dalam hidup

 

Di antara semua sifat, kecemasan adalah sutradara terbaik masa depanmu


Kalau kamu tidak bahagia dengan segala macam cara, maka jalani saja hidup dengan berani


Nalar adalah figuran yang mengira dirinya pemeran utama


Cinta itu rute melarikan diri paling ideal dari kenyataan kalau suatu hari nanti kita bakal mati

 

Merasa jadi orang baik gampang sekali. Tapi menerima kenyataan bahwa ada kebaikan versi lain dari yang kita yakini, sulit sekali


Sejarah bukan cermin masa depan; besok bukan kemarin dalam versi lain

 

Setiap luka punya ingatan masing-masing

 

Idul Adha ini saya menyembelih ego. Menahan pulang meski sudah kangen sekali cium tangan bapak ibu

 

Pemenang adalah percundang yang tidak ketahuan oleh sejarah

 

Hidup sehidup-hidupnya adalah perlawanan tanpa henti terhadap distraksi

 

Semua yang viral akan haram pada waktunya

 

Einstein berpikir sampai kepalanya ke ujung terjauh cahaya dan Hawking berpikir sampai ke sumur terdasar Lobang Hitam dan Lapcalace menjumput titik terkecil sebelum Big Bang, tapi hati mereka selalu menyeretnya pulang ke Bumi

 

Pertanyaan-pertanyaan adalah anak-anak panah yang kulepaskan lewat busur terbalik. Kita butuh mati sekali buat ketemu jawaban kehidupan. Tidak ada yang menyenangkan tanpa kesakitan

 

Barangkali kita jengkel kepada orang lain karena orang lain merupakan perwujudan potensi buruk dalam diri kita sendiri yang kita benci