Music-1901-large Gustav Klimt

 


*Diekstrak dari Filsafat Musik Kelas Isolasi.


Nietzsche menyatakan bahwa tanpa musik, hidup adalah kecelakaan. Jack Kerouac sendiri mengatakan bahwa musik merupakan kebenaran. Tapi apakah itu cukup untuk disebut musik? Pernyataan-pernyataan demikian tak memberi kejernihan soal musik itu apa. Menghiasi pernyataan soal musik dengan metafor sastrawi bukanlah definisi. 


Definisi cukup umum dari musik adalah "gabungan ritmik, melodi, dan harmoni" (dari ABC of Music, yang disusun Imagen Holst). Namun definisi itu belum juga cukup, karena ia tak akan menjadi lebih sederhana bila kita pecah ke unsur-unsurnya (apa itu ritmik? Apa itu melodik? Apa itu harmoni?). 


Apakah bunyi klakson di neraka kemacetan bisa disebut musik? Apakah derum knalpot yang mencabik udara bisa disebut musik? Apakah gemericik air hujan pada pagi hari bisa disebut musik? Beberapa juga berkata bahwa hal demikian bisa disebut musik bila teratur. Namun itu hanya akan menggali pertanyaan lebih dalam, lantas siapa yang menentukan keteraturan itu? Bukankah tiap orang punya pengalaman berbeda-beda soal keteraturan melodi.


Melacak definisi musik bisa lewat pendekatan intensionalitas. Musik adalah bunyi yang diorganisasi, menurut Edgar Varese (1883-1965). Sedangkan menurut Luciano Benio (1925-2003) musik tergantung dari apa yang ingin kita dengar sebagai musik. Varese bertolak dari intensi produsen musik (komposer) sedangkan Benio bertolak dari intensi pendengar. Klakson di kemacetan tak bisa disebut musik oleg Varese karena ia tak diorganisir secara intensional oleh seseorang, tapi ia bisa disebut musik kalau Varese ingin mendengarnya sebagai musik.


Di era postmodern yang mengembalikan segalanya ke perspektif subjek, Benio tentu lebih dapat diterima ketimbang Varese. Namun pendapat Benio tidak lepas dari sasaran kritik juga. Benio terlalu subjektif dalam menjelaskan musik secara intensionalitas. Berkata bahwa "musik adalah apa yang ingin kita dengar sebagai musik" sama sekali tak memberi definisi yang jernih soal apa itu musik. 


Upaya pendefinisian yang lebih jernih berasal dari Andrew Kania. Baginya, musik adalah bunyi, yang secara sengaja diorganisasikan, yang sekurang-kurangnya memiliki satu unsur musikal mendasar. Seperti ritmik atau melodi. Tapi definisi itu juga belum memadai untuk menjelaskan karya Yoko Ono berjudul Toilet Piece / Unknown (1971) yang berisi suara flush toilet berdurasi sekitar 30 detik. Menurut Kania, kita mesti membedakan karya Ono itu sebagai musik yang sengaja direkam untuk diperdagangkan meskipun tak punya unsur-unsur musikal di dalamnya. Kania pun memakai strategi "disjungtif" dalam definisinya: "musik adalah bunyi, yang secara sengaja diorganisasikan, yang sekurang-kurangnya memiliki satu unsur musikal mendasar atau untuk diperdengarkan sebagai sesuatu yang memiliki unsur-unsur musikal.


Lantas bagaimana dengan kondisi ketiadaan bunyi? Katakanlah resital piano 3'44 John Cage yang tak memainkan satu pun tuts selama 3 menit lebih. Kania yang tidak puas dengan definisinya tadi, lalu melakukan revisi kembali atas definisi musik: "Musik adalah segala peristiwa yang secara sengaja diproduksi atau diorganisir, yang sekurang-kurangnya memiliki satu unsur musikal mendasar atau untuk diperdengarkan sebagai sesuatu yang memiliki unsur-unsur musikal.