Anxiety-1894 edvard munch



Kesepian membuat semua mangsanya selalu merasa dalam mode kelahi atau lari. Membuat upaya bertahan hidup menjadi lebih sulit.

 

Kesepian berkontribusi pada peningkatan 32% stroke dan 29% serangan kardia. Mereka yang kesepian, tak ada beda dengan orang yang mengkonsumsi rokok 15 batang sehari. Mangsa kesepian berada dalam situasi lebih berbahaya daripada pecandu alkohol. Kesepian, merupakan predator yang lebih mematikan ketimbang obesitas.

 

Masalah terbesarnya: mayoritas kita lebih gemar menyangkal kalau kita kesepian.

 

Kesepian, oleh Karen Dolva, adalah pandemic psikologis yang tak pandang bulu. Tak peduli berapa usiamu, apa gendermu, apa etnismu, dari negara mana kau berasal: ia akan dengan senang hati menjangkitimu.

 

Fakta lain, kesepian meningkatkan risiko demensia sebanyak 2 kali lipat. Dan 66% uang yang digelontorkan untuk penanganan kesehatan mental, digelontorkan untuk para penderita demensia.

 

Di Norwegia sendiri, rumah Karen Dolva, presentase perokok aktif adalah 12% sedangkan pengidap kesepian sebanyak 16%. Banyak negara mengambil kebijakan pajak tinggi untuk para perokok (bahkan ada yang melarang peredaran rokok), tapi sedikit negara yang mengambil sikap di hadapan pandemi psikologis bernama kesepian.

 

Kesepian adalah bibit dan akar depresi. Di sisi lain, kesepian membuat kita membentengi diri dari orang lain. Dan ini sisi berbahayanya, ia membuat kita melawan kodrat utama manusia sebagai binatang sosial; ia membuat kita abai dengan kodrat bahwa kita butuh bersandar pada orang lain dan orang lain butuh bersandar kepada kita.

 

Pada akhirnya, Karen Dolva meminta siapapun kamu, untuk menelepon orang yang kau kenal dengan baik. Habiskan waktu bersama dengannya, kendati itu waktu-waktu yang menjemukan. Lalu biarkan ia menjadi bagian darimu. Kau ada untuknya, dan ia ada untukmu. Hanya itu.